Gerakan Pramuka Semakin Diminati Generasi Z. Gerakan Pramuka merupakan salah satu organisasi yang memiliki peran penting dalam membentuk karakter dan kepribadian generasi muda di Indonesia. Namun, dalam beberapa tahun terakhir, minat terhadap Gerakan Pramuka terlihat menurun, terutama di kalangan Generasi Z. Untuk mengatasi hal ini, Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Dito telah membagikan 3 tips agar Gerakan Pramuka semakin diminati oleh Generasi Z.
Salah satu alasan utama mengapa Generasi Z mungkin kehilangan minat terhadap Gerakan Pramuka adalah karena aktivitas yang dianggap kuno atau tidak relevan dengan kehidupan mereka saat ini. Oleh karena itu, Menpora Dito menekankan pentingnya menghadirkan aktivitas yang menarik dan relevan untuk menarik minat Generasi Z.
Contohnya, Gerakan Pramuka dapat mengadakan kegiatan yang berkaitan dengan teknologi, seperti workshop coding atau pengembangan aplikasi. Selain itu, kegiatan yang berhubungan dengan lingkungan, seperti penanaman pohon atau kampanye pengurangan sampah plastik, juga dapat menarik minat Generasi Z yang peduli dengan isu-isu lingkungan.
Generasi Z adalah generasi yang tumbuh dengan teknologi dan media sosial. Oleh karena itu, Menpora Dito menyarankan untuk memanfaatkan media sosial dan teknologi dalam mempromosikan Gerakan Pramuka. Dengan menggunakan platform-platform seperti Instagram, YouTube, atau TikTok, Gerakan Pramuka dapat menciptakan konten yang menarik dan menginspirasi Generasi Z.
Contohnya, Gerakan Pramuka dapat membuat video tutorial tentang kegiatan pramuka yang menarik dan mengunggahnya di YouTube. Selain itu, Gerakan Pramuka juga dapat mengadakan kompetisi atau tantangan di media sosial untuk melibatkan Generasi Z secara aktif.
Institusi pendidikan, seperti sekolah dan perguruan tinggi, memiliki peran penting dalam membentuk minat dan partisipasi Generasi Z. Menpora Dito mendorong Gerakan Pramuka untuk membangun kolaborasi dengan institusi pendidikan guna meningkatkan minat terhadap Gerakan Pramuka.
Salah satu cara untuk melakukannya adalah dengan mengadakan kegiatan pramuka di sekolah-sekolah atau kampus-kampus. Gerakan Pramuka dapat bekerja sama dengan guru atau dosen untuk mengintegrasikan kegiatan pramuka ke dalam kurikulum atau kegiatan ekstrakurikuler. Dengan demikian, Generasi Z akan lebih mudah mengakses dan terlibat dalam Gerakan Pramuka.
Dengan menerapkan tips-tips ini, diharapkan Gerakan Pramuka dapat semakin diminati oleh Generasi Z. Penting bagi kita semua untuk terus mendukung dan memperkuat Gerakan Pramuka sebagai salah satu wadah pembentukan karakter generasi muda di Indonesia.
Banda Aceh: Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI) Dito Ariotedjo berbagi tips agar Gerakan Pramuka semakin digandrungi oleh Generasi Z. Sedikitnya, ada tiga hal penting yang harus dilakukan agar minat menjadi anggota Pramuka terus tumbuh.
Demikian disampaikan Menpora Dito saat membuka Musyawarah Nasional (Munas) XI Kwartir Nasional Gerakan Pramuka 2023 di Balee Meusreya Aceh, Banda Aceh, Sabtu (2/12). Menpora Dito hadir mewakili Presiden Joko Widodo.
“Saya ada beberapa tips agar organisasi Pramuka bisa semakin digandrungi oleh generasi Z. Pertama, perhatikan dahulu potensi generasi Z, jangan fokus hanya memberikan tugas kepada generasi ini,” ujar Menpora Dito.
Tips kedua, disampaikan Menpora Dito adalah agar bagaimana senior dari Gerakan Pramuka ini dapat menemukan cara agar tugas-tugas yang diberikan kepada Generasi Z bisa dibuat lebih menantang dan menyenangkan.
“Kemudian yang ketiga adalah, kita harus memberikan kesempatan-kesempatan baru agar mereka ini bisa melahirkan gagasan sekaligus gerakan baru,” jelas Menpora Dito.
Lebih lanjut, Menpora Dito menegaskan Pramuka harus menjadi tempat yang bersahabat bagi Generasi Z. Menpora Dito berpesan agar setiap anggota Pramuka mengutamakan kepentingan bersama, ketimbang kepentingan pribadi.
“Mempunyai satu sahabat sejati lebih berharga dari pada seribu teman yang mementingkan diri sendiri. Dan saya disini selaku Menpora siap untuk menjadi sahabat sejati Pramuka,” terang Menpora Dito.
Disamping itu, Menpora Dito juga mengingatkan jika Generasi Z yang kini aktif dalam kegiatan Pramuka mempunyai karakteristik unik dan perlu diperhatikan.
“Mereka adalah generasi yang jago teknologi, memiliki pengetahuan yang luas, pintar membangun jaringan, punya kreatifitas tinggi, berorientasi tujuan dan bisa berpikir global,” papar Menpora Dito.
Pada era sekarang ini, Generasi Z juga bisa melakukan transformasi organisasi Pramuka agar lebih canggih dan relevan. Mereka terobsesi dengan pengembangan diri dan sangat antusias membuat inovasi.
“Maka dari itu, sebagai senior, sebagai kakak-kakak Pramuka, kita harus memberikan ruang yang sebebas-bebasnya untuk mereka berkarya,” pungkas Menpora Dito.
Tonggak sejarah kelembagaan yang mengurusi pembangunan kepemudaan dan keolahragaan sebenarnya sudah ada sejak masa awal kemerdekaan Indonesia. Sebagaimana penelusuran tim tentang sejarah pengelolaan kegiatan olahraga dan pemuda oleh negara diketahui pada susunan Kabinet pertama yang dibentuk pada tanggal 19 Agustus 1945. Kabinet yang bersifat presidensial memiliki Kementerian Pengajaran yang dipimpin oleh Menteri Ki Hajar Dewantoro. Kegiatan olahraga dan pendidikan jasmani berada di bawah Menteri Pengajaran. Istilah pendidikan jasmani dipergunakan dalam lingkungan sekolah sedangkan istilah olahraga digunakan untuk kegiatan olahraga di masyarakat yang berupa cabang–cabang olahraga. Usia kabinet pertama yang kurang dari tiga bulan kemudian diganti dengan Kabinet II yang berbentuk parlementer di bawah kepemimpinan Perdana Menteri Sutan Sjahrir yang dilantik pada tanggal 14 November 1945.
Tangan Kanan Mengepal : Merupakan wujud Tekad, Semangat, Kokoh, Teguh, Kemauan kuat Pemuda untuk menjaga Negara Kesatuan Repubik Indonesia (NKRI) yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 serta Bhineka Tunggal Ika
Tiga pilar pada tangan mengepal : mempunyai makna ketiga peristiwa sejarah yaitu: Kebangkitan Nasional 1908, Sumpah Pemuda 1928 dan Kemerdekaan Indonesia 1945 yang Pelaku utamanya adalah Pemuda.
Warna Biru : mempunyai makna lambang/simbolik : Keliasan Pandangan dan Pikiran, Smart, Bergerak Maju, Inovatif dan Inspiratif, Kedewasaan, Kematangan, Penguasaan Ilmu Pengetahuan, dan Dinamis