Menpora Terima Audiensi Deputy CEO PT PBB. Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Zainudin Amali, menerima audiensi dari Deputy CEO PT PBB, Teddy Tjahjono, untuk membahas sistem pertandingan kandang Persib Bandung. Pertemuan tersebut bertujuan untuk mencari solusi yang terbaik agar pertandingan kandang Persib dapat berjalan dengan lancar dan aman.
Dalam pertemuan tersebut, Menpora Dito, sapaan akrab Zainudin Amali, menyambut baik inisiatif PT PBB untuk membahas masalah yang dihadapi oleh Persib Bandung. Ia mengakui bahwa Persib adalah salah satu klub sepak bola terbesar di Indonesia dan memiliki basis suporter yang fanatik.
Salah satu masalah yang dibahas adalah tentang sistem penjualan tiket pertandingan kandang Persib. Teddy Tjahjono menjelaskan bahwa saat ini sistem penjualan tiket masih menggunakan metode konvensional, yaitu dengan antrian fisik di loket stadion. Hal ini seringkali menyebabkan kerumunan dan kekacauan saat penjualan tiket, terutama saat pertandingan penting atau derby melawan klub lain.
Menpora Dito menyambut baik usulan PT PBB untuk meningkatkan sistem penjualan tiket Persib. Ia mengatakan bahwa dengan adanya teknologi digital, penjualan tiket dapat dilakukan secara online melalui platform yang terpercaya. Hal ini akan memudahkan para suporter untuk mendapatkan tiket pertandingan tanpa harus antri di loket stadion.
Selain itu, Menpora Dito juga menyoroti masalah keamanan saat pertandingan kandang Persib. Ia menekankan pentingnya menjaga ketertiban dan keamanan di stadion, baik untuk para pemain, official, maupun suporter. Ia berharap PT PBB dapat bekerja sama dengan pihak kepolisian dan pihak terkait lainnya untuk memastikan keamanan selama pertandingan berlangsung.
Teddy Tjahjono menyambut positif saran Menpora Dito dan berjanji akan segera mengimplementasikan sistem penjualan tiket online untuk pertandingan kandang Persib. Ia juga akan berkoordinasi dengan pihak kepolisian dan pihak terkait lainnya untuk meningkatkan keamanan di stadion.
Selain itu, dalam pertemuan tersebut juga dibahas tentang upaya meningkatkan fasilitas di stadion Persib. Menpora Dito berharap PT PBB dapat berperan aktif dalam memperbaiki dan memodernisasi stadion Persib agar dapat menghadirkan pengalaman yang lebih baik bagi para suporter dan penonton.
Menpora Dito juga menekankan pentingnya menjaga integritas dan fair play dalam pertandingan sepak bola. Ia berharap Persib dapat menjadi contoh dalam menjalankan kompetisi dengan sportivitas dan mengedepankan nilai-nilai fair play.
Pertemuan antara Menpora Dito dengan Deputy CEO PT PBB, Teddy Tjahjono, ini diharapkan dapat menghasilkan solusi yang terbaik untuk memperbaiki sistem pertandingan kandang Persib. Dengan adanya kerjasama antara pemerintah, klub, dan pihak terkait lainnya, diharapkan Persib dapat terus berkembang dan memberikan kontribusi positif bagi sepak bola Indonesia.
Jakarta: Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI) Dito Ariotedjo, menerima audiensi dari Deputy CEO PT Persib Bandung Bermartabat (PBB), Teddy Tjahjono yang hadir bersama Operasional Rian Ihsan dan Publication Adhi Pratama di ruang rapat lantai 10 Kantor Kemenpora, Senayan, Jakarta, Jumat (8/12).
Menpora Dito menilai sistem pengelolaan pertandingan sepak bola khususnya pertandingan kandang dari Persib menjadi salah satu contoh yang juga sedang dipelajari dari PSSI.
“Ya jadi hari ini kita menerima pimpinan dari CEO PT Persib Bandung Bermartabat, mereka menjelaskan bagaimana saat ini sistem yang Persib terapkan ketika menyelenggarakan pertandingan home di basecampnya,” kata Menpora Dito.
“Ini (sistem pengelolaan pertandingan Persib) menjadi salah satu contoh yang Pak Ketum PSSI Erick Thohir mention, salah satu contoh yang sedang dipelajari untuk diterapkan di setiap klub atau bagaimana nanti masih ada tindaklanjutnya,” imbuh Menpora Dito.
Menurut Menpora Dito, pengelolaan pertandingan di Persib telah menggunakan 100% e-ticket, face recognice, penerapan 1 NIK 1 Tiket, 4 titik screening GBLA dan sebagainya untuk mengurangi dan mencegah potensi terjadinya pelanggaran dan permasalahan.
“Mereka menyampaikan menggunakan sistem face recognition, kemudian e ticketnya sudah 100 persen dan satu tiket satu identitas atau satu KTP,” urainya.
“Jadi, seluruh suporter Persib yang menonton pertandingan sepak bola itu benar-benar ke tracking dan itu dampaknya memberikan pengaruh penontonnya menjadi lebih rapi dan tertib, aman dan nyaman saat menikmati pertandingan sepak bola,” pungkasnya.
Deputy CEO PT Persib Bandung Bermartabat (PBB), Teddy Tjahjono menyampaikan, dirinya menyampaikan serta menjelaskan Sistem Pertandingan Kandang Persib di Liga 1 2023/2024 yang menurutnya saat ini telah lebih baik.
“Terima kasih Mas Menteri dan jajarannya atas kesempatannya telah menerima kami, sebenarnya mungkin kita ingin diskusi dan sharing mengenai sistem pertandingan sepak bola kita lakukan,” kata Teddy.
“Karena akhir-akhir ini kita ketahui setelah kejadian Kanjuruhan pun suporter masih belum belajar, masih banyak kejadian dalam skala besar dan kita ingin bersama-sama dengan PSSI dan 18 klub yang lain kalau bisa mari kita perbaiki sepak bola Indonesia, terlebih FIFA juga sudah berkantor di Indonesia,” urainya.
Menurutnya dengan kualitas suporter yang ada, harus diterapkan dengan kualitas sistem dan infrastruktur yang memadai. “Dengan infrastruktur yang memadai pasti SDM suporter ini akan mengikuti apalagi dibarengi dengan pengamanan yang tegas untuk meminimalisir dan memberikan efek jera,” papar Teddy.
Turut hadir dalam pertemuan ini, Deputi Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga Surono, Deputi Bidang Pembudayaan Olahraga Rudy Sufahriadi, Tenaga Ahli Bidang Potensi Pemuda dan Diaspora Hamdan Hamedan, Kepala Bagian Protokol dan Tata Usaha Pimpinan Indra Jayaatmaja.
Tonggak sejarah kelembagaan yang mengurusi pembangunan kepemudaan dan keolahragaan sebenarnya sudah ada sejak masa awal kemerdekaan Indonesia. Sebagaimana penelusuran tim tentang sejarah pengelolaan kegiatan olahraga dan pemuda oleh negara diketahui pada susunan Kabinet pertama yang dibentuk pada tanggal 19 Agustus 1945. Kabinet yang bersifat presidensial memiliki Kementerian Pengajaran yang dipimpin oleh Menteri Ki Hajar Dewantoro. Kegiatan olahraga dan pendidikan jasmani berada di bawah Menteri Pengajaran. Istilah pendidikan jasmani dipergunakan dalam lingkungan sekolah sedangkan istilah olahraga digunakan untuk kegiatan olahraga di masyarakat yang berupa cabang–cabang olahraga. Usia kabinet pertama yang kurang dari tiga bulan kemudian diganti dengan Kabinet II yang berbentuk parlementer di bawah kepemimpinan Perdana Menteri Sutan Sjahrir yang dilantik pada tanggal 14 November 1945.
Tangan Kanan Mengepal : Merupakan wujud Tekad, Semangat, Kokoh, Teguh, Kemauan kuat Pemuda untuk menjaga Negara Kesatuan Repubik Indonesia (NKRI) yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 serta Bhineka Tunggal Ika
Tiga pilar pada tangan mengepal : mempunyai makna ketiga peristiwa sejarah yaitu: Kebangkitan Nasional 1908, Sumpah Pemuda 1928 dan Kemerdekaan Indonesia 1945 yang Pelaku utamanya adalah Pemuda.
Warna Biru : mempunyai makna lambang/simbolik : Keliasan Pandangan dan Pikiran, Smart, Bergerak Maju, Inovatif dan Inspiratif, Kedewasaan, Kematangan, Penguasaan Ilmu Pengetahuan, dan Dinamis