Olahraga Cara Efektif Mengelola Kesehatan Mental. Kesehatan mental adalah aspek penting dari kesejahteraan kita yang sering kali diabaikan. Dalam era modern ini, tekanan hidup, tuntutan pekerjaan, dan masalah pribadi dapat menyebabkan stres dan gangguan mental yang serius. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk mencari cara yang efektif untuk mengelola kesehatan mental kita.
Salah satu cara yang efektif untuk mengelola kesehatan mental adalah melalui olahraga. Olahraga bukan hanya baik untuk tubuh kita, tetapi juga memiliki manfaat yang luar biasa untuk kesehatan mental kita. Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) mengakui pentingnya olahraga dalam mengelola kesehatan mental dan menganggapnya sebagai salah satu cara yang efektif.
Olahraga memiliki banyak manfaat yang dapat membantu mengurangi stres dan meningkatkan suasana hati. Ketika kita berolahraga, tubuh kita melepaskan endorfin, yaitu hormon yang bertindak sebagai analgesik alami dan mengurangi rasa sakit serta meningkatkan perasaan bahagia. Endorfin juga dapat mengurangi kecemasan dan depresi, sehingga membantu kita merasa lebih baik secara keseluruhan.
Selain itu, olahraga juga dapat membantu mengurangi tekanan darah dan meningkatkan kualitas tidur. Ketika kita berolahraga, tubuh kita mengalami peningkatan aliran darah, yang membantu meningkatkan sirkulasi dan oksigenasi otak. Hal ini dapat membantu mengurangi risiko gangguan tidur dan meningkatkan kualitas tidur kita.
Olahraga juga dapat menjadi bentuk pengalihan yang efektif dari stres dan masalah sehari-hari. Ketika kita fokus pada aktivitas fisik, kita dapat melupakan sejenak masalah yang sedang kita hadapi. Selain itu, berpartisipasi dalam olahraga juga dapat membantu kita membangun hubungan sosial yang sehat dan meningkatkan rasa percaya diri kita.
Kemenpora telah meluncurkan berbagai program dan inisiatif untuk mendorong masyarakat untuk berpartisipasi dalam olahraga sebagai cara untuk mengelola kesehatan mental. Salah satu program yang diluncurkan adalah Gerakan Indonesia Sehat dan Aktif (GISA). Program ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya olahraga dan gaya hidup sehat.
Selain itu, Kemenpora juga telah bekerja sama dengan berbagai organisasi olahraga dan komunitas untuk menyediakan fasilitas olahraga yang mudah diakses oleh masyarakat. Dengan adanya fasilitas ini, diharapkan masyarakat akan lebih terdorong untuk berpartisipasi dalam olahraga dan merawat kesehatan mental mereka.
Namun, penting untuk diingat bahwa olahraga bukan satu-satunya cara untuk mengelola kesehatan mental. Setiap orang memiliki kebutuhan yang berbeda, dan penting untuk mencari cara yang sesuai dengan diri sendiri. Beberapa orang mungkin menemukan keseimbangan dan ketenangan melalui meditasi atau seni, sedangkan yang lain mungkin menemukan kedamaian dalam menjalani hobi atau menghabiskan waktu dengan keluarga dan teman-teman.
Dalam kesimpulannya, olahraga merupakan cara yang efektif untuk mengelola kesehatan mental kita. Kemenpora mengakui pentingnya olahraga dalam mengurangi stres, meningkatkan suasana hati, dan meningkatkan kualitas tidur. Melalui berbagai program dan inisiatif, Kemenpora berupaya mendorong masyarakat untuk berpartisipasi dalam olahraga dan merawat kesehatan mental mereka. Namun, penting untuk diingat bahwa setiap orang memiliki kebutuhan yang berbeda, dan penting untuk mencari cara yang sesuai dengan diri sendiri. Jadi, mari kita jaga kesehatan mental kita dengan cara yang paling efektif bagi kita masing-masing.
Jakarta: Staf Khusus Menpora Bidang Komunikasi dan Hubungan Internasional, Alia Noorayu Laksono berbagi saran dalam mengelola kesehatan mental dan pengenalan diri. Salah satu cara efektif yang bisa dilakukan adalah dengan olahraga atau aktivitas fisik.
Hal tersebut disampaikan Stafsus Alia saat menjadi narasumber dalam seminar Olah Rasa yang bertemakan: Mengelola Kesehatan Mental dan Pengenalan Diri di Universitas Esa Unggul, Jakarta, Selasa (19/12).
“Cara efektif mengelola kesehatan mental salah satunya adalah olahraga. Ini aku lakukan sebagai channel agar bisa mengelola dan menjaga dengan baik,” ujarnya.
Olahraga dinilai sangat bermanfaat untuk memperbaiki gejala depresi, kecemasan, ataupun kesusahan. Aktifitas fisik disebut harus diprioritaskan untuk menjaga kesehatan mental agar tetap lebih baik.
“Aku rasa ini sangat efektif ya. Mungkin perasaan yang sebelumnya cemas atau stres itu bisa hilang. Sehingga perasaan kembali bahagia dan rileks,” katanya.
Disamping berolahraga, Stafsus Alia juga memberi opsi lain dalam mengelola kesehatan mental. Misalnya berbagi cerita dengan orang lain, contohnya keluarga, pasangan, atau teman.
“Salah satu cara lainnya itu bisa bercerita kepada orang lain. Tapi kita harus bisa memilih lawan bicara yang tepat, agar bisa memastikan apa yang kita sampaikan bisa diterima dan didengar dengan baik,” jelasnya.
Oleh karenanya, Stafsus Alia kembali mengingatkan agar setiap individu lebih peduli akan kesehatan mental.
Dengan menjaga kesehatan mental, maka seseorang akan merasakan beberapa efek seperti suasana hati yang membaik, membangun ketahanan, dan membantu menikmati hidup secara keseluruhan.
“Jadi itu sangat penting. Jaga kesehatan mental dengan baik. Artinya ini tidak boleh diabaikan. Cari lah hal-hal yang sesuai untuk bisa menjaga itu dengan baik, sehingga kita bisa lebih produktif,” pungkasnya.
Tonggak sejarah kelembagaan yang mengurusi pembangunan kepemudaan dan keolahragaan sebenarnya sudah ada sejak masa awal kemerdekaan Indonesia. Sebagaimana penelusuran tim tentang sejarah pengelolaan kegiatan olahraga dan pemuda oleh negara diketahui pada susunan Kabinet pertama yang dibentuk pada tanggal 19 Agustus 1945. Kabinet yang bersifat presidensial memiliki Kementerian Pengajaran yang dipimpin oleh Menteri Ki Hajar Dewantoro. Kegiatan olahraga dan pendidikan jasmani berada di bawah Menteri Pengajaran. Istilah pendidikan jasmani dipergunakan dalam lingkungan sekolah sedangkan istilah olahraga digunakan untuk kegiatan olahraga di masyarakat yang berupa cabang–cabang olahraga. Usia kabinet pertama yang kurang dari tiga bulan kemudian diganti dengan Kabinet II yang berbentuk parlementer di bawah kepemimpinan Perdana Menteri Sutan Sjahrir yang dilantik pada tanggal 14 November 1945.
Tangan Kanan Mengepal : Merupakan wujud Tekad, Semangat, Kokoh, Teguh, Kemauan kuat Pemuda untuk menjaga Negara Kesatuan Repubik Indonesia (NKRI) yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 serta Bhineka Tunggal Ika
Tiga pilar pada tangan mengepal : mempunyai makna ketiga peristiwa sejarah yaitu: Kebangkitan Nasional 1908, Sumpah Pemuda 1928 dan Kemerdekaan Indonesia 1945 yang Pelaku utamanya adalah Pemuda.
Warna Biru : mempunyai makna lambang/simbolik : Keliasan Pandangan dan Pikiran, Smart, Bergerak Maju, Inovatif dan Inspiratif, Kedewasaan, Kematangan, Penguasaan Ilmu Pengetahuan, dan Dinamis