Pariwisata Desa untuk Peninggkatan Pariwisata. Saat ini, pariwisata menjadi salah satu sektor yang penting dalam perekonomian Indonesia. Banyak daerah di Indonesia yang memiliki potensi pariwisata yang belum tergarap dengan baik. Salah satu potensi yang bisa dikembangkan adalah pariwisata desa. Untuk itu, pelatihan pemuda pariwisata dengan tema “Pengembangan Pariwisata Desa untuk Peningkatan Pariwisata” sangat penting dilakukan.
Pelatihan ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan kepada pemuda desa dalam mengembangkan potensi pariwisata di desa mereka. Dengan adanya pelatihan ini, diharapkan pemuda desa dapat menjadi agen perubahan dalam mengembangkan pariwisata desa mereka.
Manfaat dari pelatihan pemuda pariwisata ini antara lain:
Pelatihan pemuda pariwisata ini akan mencakup beberapa materi penting yang akan disampaikan kepada peserta. Beberapa materi yang akan dibahas antara lain:
Peserta akan diberikan pengetahuan tentang potensi pariwisata yang dimiliki oleh desa mereka. Hal ini meliputi potensi alam, budaya, dan kuliner yang dapat menjadi daya tarik wisatawan.
Peserta akan diajarkan tentang pentingnya pelestarian budaya dan lingkungan dalam pengembangan pariwisata desa. Mereka akan mempelajari bagaimana menjaga kelestarian budaya dan lingkungan agar tetap terjaga dan dapat dinikmati oleh generasi mendatang.
Peserta akan belajar tentang manajemen pariwisata desa, termasuk perencanaan, pengelolaan, dan pemasaran pariwisata desa. Mereka akan diberikan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk mengelola pariwisata desa secara efektif.
Peserta akan diberikan informasi tentang peluang kerja dan usaha di bidang pariwisata. Mereka akan diajak untuk berpikir kreatif dan mengembangkan ide-ide bisnis yang berhubungan dengan pariwisata desa.
Peserta akan diberikan pemahaman tentang peran penting pemuda desa dalam pengembangan pariwisata desa. Mereka akan diajak untuk menjadi agen perubahan dan memainkan peran aktif dalam mengembangkan pariwisata desa.
Pelatihan pemuda pariwisata dengan tema “Pengembangan Pariwisata Desa untuk Peningkatan Pariwisata” merupakan langkah yang penting dalam mengembangkan potensi pariwisata di desa. Dengan adanya pelatihan ini, diharapkan pemuda desa dapat menjadi motor penggerak dalam mengembangkan pariwisata desa mereka.
Pemerintah, lembaga swadaya masyarakat, dan masyarakat desa perlu bekerja sama untuk mendukung pelatihan ini. Dengan adanya kerja sama yang baik, diharapkan pariwisata desa dapat berkembang dan memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat desa dan negara secara keseluruhan.
Aston Makassar Hotel, 29 November 2023 . Asisten Deputi Wawasan Pemuda Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda gelar kegiatan Pelatihan Pemuda Pariwisata di Hotel Aston Makassar tanggal 29 November s.d 1 Desember 2023 ,dengan bekerjasama Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Pemerintah Kabupaten/Kota dan Provinsi (Dinas yang menangani Pemuda), Geopark Youth Forum dan Badan Pengurus Geopark setempat. Dengan di hadiri 50 peserta terdiri atas 20 orang pemuda perwakilan desa ( putra-putri ) , 20 orang rekomendasi pemerintah daerah ( putra-putri), 10 orang pemuda alumni program kemenpora (putra-putri).
Pembukaan acara dibuka secara daring oleh Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda Asrorun Ni’am Sholeh, dalam sambutannya Deputi berharap Pelatihan ini bisa memastikan bahwa alam kita tetap lestari tetapi memiliki nilai yang bersifat ekonomi sehingga menjadi daya ungkit di dalam mewujudkan kemaslahatan dan bermakna untuk kesejahteraan kita bersama.
Hadir dalam kegiatan Asisten Deputi Wawasan Pemuda Drs. Edi Nurinda Susila, M. Si, Kepala Dinas Kepemudaan dan Olahraga Provinsi Sulawesi Selatan H. Suherman SE, MM, Kepala Badan Pengelola Maros Pangkep Unesco Global Geopark Dedy Mahendra. Asisten Deputi Wawasan Pemuda menyampaikan para pemuda yang mengikuti kegiatan diharapkan dapat menghasilkan output berupa action plan yang nantinya dapat menjadi outcome berupa aksi nyata untuk menggerakkan masyarakat desa untuk kemajuan ekonomi dan pariwisata di desanya. Sehingga dapat juga mendorong ketercapaian Indeks Pembanguan Pemuda domain partisipasi dan kepemimpinan.
Tonggak sejarah kelembagaan yang mengurusi pembangunan kepemudaan dan keolahragaan sebenarnya sudah ada sejak masa awal kemerdekaan Indonesia. Sebagaimana penelusuran tim tentang sejarah pengelolaan kegiatan olahraga dan pemuda oleh negara diketahui pada susunan Kabinet pertama yang dibentuk pada tanggal 19 Agustus 1945. Kabinet yang bersifat presidensial memiliki Kementerian Pengajaran yang dipimpin oleh Menteri Ki Hajar Dewantoro. Kegiatan olahraga dan pendidikan jasmani berada di bawah Menteri Pengajaran. Istilah pendidikan jasmani dipergunakan dalam lingkungan sekolah sedangkan istilah olahraga digunakan untuk kegiatan olahraga di masyarakat yang berupa cabang–cabang olahraga. Usia kabinet pertama yang kurang dari tiga bulan kemudian diganti dengan Kabinet II yang berbentuk parlementer di bawah kepemimpinan Perdana Menteri Sutan Sjahrir yang dilantik pada tanggal 14 November 1945.
Tangan Kanan Mengepal : Merupakan wujud Tekad, Semangat, Kokoh, Teguh, Kemauan kuat Pemuda untuk menjaga Negara Kesatuan Repubik Indonesia (NKRI) yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 serta Bhineka Tunggal Ika
Tiga pilar pada tangan mengepal : mempunyai makna ketiga peristiwa sejarah yaitu: Kebangkitan Nasional 1908, Sumpah Pemuda 1928 dan Kemerdekaan Indonesia 1945 yang Pelaku utamanya adalah Pemuda.
Warna Biru : mempunyai makna lambang/simbolik : Keliasan Pandangan dan Pikiran, Smart, Bergerak Maju, Inovatif dan Inspiratif, Kedewasaan, Kematangan, Penguasaan Ilmu Pengetahuan, dan Dinamis