Persiapan Kegiatan Asdep Binasarana dan Prasarana. Pada tahun 2023, Asisten Deputi Binasarana dan Prasarana (Asdep Binasarana dan Prasarana) akan melakukan evaluasi program dan persiapan kegiatan untuk memastikan kelancaran dan keberhasilan tugas-tugas yang akan dilaksanakan. Evaluasi program dan persiapan kegiatan ini penting dilakukan guna mengidentifikasi kelemahan dan kekuatan program yang telah dilaksanakan serta mengidentifikasi langkah-langkah yang perlu diambil untuk memperbaiki dan meningkatkan kinerja di masa depan.
Evaluasi program merupakan proses yang melibatkan pengumpulan dan analisis data untuk mengevaluasi efektivitas dan efisiensi program yang telah dilaksanakan. Evaluasi ini bertujuan untuk mengukur sejauh mana program telah mencapai tujuan yang ditetapkan dan untuk mengevaluasi dampak program terhadap masyarakat atau pihak yang terlibat.
Proses evaluasi program dapat melibatkan beberapa tahapan, antara lain:
Setelah melakukan evaluasi program, Asdep Binasarana dan Prasarana akan mempersiapkan kegiatan untuk tahun 2023. Persiapan kegiatan ini melibatkan perencanaan, pengorganisasian, dan pengendalian kegiatan yang akan dilaksanakan dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Beberapa langkah yang akan dilakukan dalam persiapan kegiatan tahun 2023 antara lain:
Sebagai Asisten Deputi Binasarana dan Prasarana, evaluasi program dan persiapan kegiatan tahun 2023 merupakan langkah penting untuk memastikan kelancaran dan keberhasilan tugas-tugas yang akan dilaksanakan. Dengan melakukan evaluasi program, kelemahan dan kekuatan program dapat diidentifikasi, sedangkan persiapan kegiatan akan memastikan bahwa tujuan yang telah ditetapkan dapat dicapai dengan efektif dan efisien.
Jakarta – Asisten Deputi Bina Sarana dan Prasarana Pemuda (BPSP) mengadakan kegiatan evaluasi hasil program tahun 2023 dan persiapan kegiatan tahun 2024. Bertempat di Belleza Hotel acara dimulai dengan laporan dari Marheni selaku Asisten Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda. Dalam laporannya Marheni menyampaikan bahwa progress bantuan fasilitasi yang dilaksanakan oleh BPSP hingga saat ini sudah mencapai 154 bantuan dan optimis hingga akhir tahun bisa progress tersebut bisa menyentuh 170 bantuan bahkan lebih.
Dalam kesempatan yang sama, Asdep BPSP pun menyampaikan terimakasih atas dukungan Tim Asdep BPSP serta Tim Sekretariat Deputi yang diberikan selama tahun 2023. Menurutnya tahun 2023 banyak prestasi yang telah diraih seperti, dua NSPK yang telah diterbitkan.
Marheni meminta seluruh penanggung jawab kegiatan di keasdepan mampu menyampaikan progress dan capaian kinerjanya masing-masing. Hal tersebut dilakukan sebagai bahan perbaikan program kedepannya. Tidak lupa, meminta tim asisten deputi dapat mengakomodir arahan direktif Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda mengenai bantuan sarana dan prasarana kepemudaan yang ditujukan kepada perorangan di tahun 2024.
Dalam kesempatan yang sama turut hadir Staf Ahli Bidang Hubungan Pusat dan Daerah, Dwijayanto Sarosa Putera, yang membuka kegiatan tersebut. Dalam sambutannya Putera menyampaikan bahwa evaluasi kegiatan program 2023 penting dilakukan sebab dapat mengecek bantuan sarana prasarana mana yang menjadi masalah. Khususnya bantuan yang berada di daerah. Selain itu Putera mengajak tim Asisten Deputi BPSP untuk mengevaluasi, mengukur dan menilai kegiatan yang sedang berjalan di tahun 2023. Tidak hanya daya serap anggaran tetapi kegiatan yang dilakukan dapat berjalan dengan baik, benar dan membawa dampak bagi penerima bantuan.
Pesan lain yang disampaikan adalah hati hati dalam melaksanakan penyerapan anggaran di akhir tahun. Dia meminta agar penyerapan dilakukan secara perlahan, sehingga presentase penyerapan melonjak. Hal ini perlu menjadi perhatian sebab bisa menjadi catatan. Tidak lupa meminta selalu melaporkan progress kegiatan kepada pimpinan. Sebagai penutup Putera mengingatkan perlu mencatat kendala-kendala apa saja yang timbul dalam pelaksanaan kegiatan sehingga dapat ditemukan solusinya dan menjadi pembelajaran di kemudian hari jika ada permasalahan yang sama serta memerikan selamat atas dua NSPK yang telah dihasilkan oleh Asisten Deputi BPSP.
Kegiatan yang berlangsung selama dua hari tersebut dihadiri oleh Suryati, Sekretaris Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda, penanggung jawab, ketua tim serta staf di Lingkungan Asisten Deputi Bidang Sarana dan Prasana Pemuda, Hamid Anwar dan Herka Maya Jatmika dari Universitas Negeri Yogyakarta.
Tonggak sejarah kelembagaan yang mengurusi pembangunan kepemudaan dan keolahragaan sebenarnya sudah ada sejak masa awal kemerdekaan Indonesia. Sebagaimana penelusuran tim tentang sejarah pengelolaan kegiatan olahraga dan pemuda oleh negara diketahui pada susunan Kabinet pertama yang dibentuk pada tanggal 19 Agustus 1945. Kabinet yang bersifat presidensial memiliki Kementerian Pengajaran yang dipimpin oleh Menteri Ki Hajar Dewantoro. Kegiatan olahraga dan pendidikan jasmani berada di bawah Menteri Pengajaran. Istilah pendidikan jasmani dipergunakan dalam lingkungan sekolah sedangkan istilah olahraga digunakan untuk kegiatan olahraga di masyarakat yang berupa cabang–cabang olahraga. Usia kabinet pertama yang kurang dari tiga bulan kemudian diganti dengan Kabinet II yang berbentuk parlementer di bawah kepemimpinan Perdana Menteri Sutan Sjahrir yang dilantik pada tanggal 14 November 1945.
Tangan Kanan Mengepal : Merupakan wujud Tekad, Semangat, Kokoh, Teguh, Kemauan kuat Pemuda untuk menjaga Negara Kesatuan Repubik Indonesia (NKRI) yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 serta Bhineka Tunggal Ika
Tiga pilar pada tangan mengepal : mempunyai makna ketiga peristiwa sejarah yaitu: Kebangkitan Nasional 1908, Sumpah Pemuda 1928 dan Kemerdekaan Indonesia 1945 yang Pelaku utamanya adalah Pemuda.
Warna Biru : mempunyai makna lambang/simbolik : Keliasan Pandangan dan Pikiran, Smart, Bergerak Maju, Inovatif dan Inspiratif, Kedewasaan, Kematangan, Penguasaan Ilmu Pengetahuan, dan Dinamis