Setujui Naturalisasi Pemain Sepak Bola. Menpora Zainudin Amali mengapresiasi keputusan Komisi X DPR RI yang telah menyetujui naturalisasi dua pemain sepak bola, Jay Idzes dan Nathan Tjoe-A-On. Keputusan ini diharapkan dapat memperkuat timnas Indonesia dalam berbagai kompetisi internasional.
Jay Idzes, pemain berusia 22 tahun yang saat ini bermain untuk klub NAC Breda di Belanda, telah menunjukkan potensi yang besar dalam karir sepak bolanya. Dengan naturalisasi, Jay Idzes dapat menjadi salah satu pemain yang berkontribusi secara signifikan dalam timnas Indonesia.
Selain Jay Idzes, Komisi X DPR RI juga menyetujui naturalisasi Nathan Tjoe-A-On. Nathan, yang berusia 25 tahun, saat ini bermain untuk klub VVV-Venlo di Belanda. Keputusan ini diharapkan dapat membantu timnas Indonesia dalam menghadapi persaingan di tingkat internasional.
Menpora Dito mengungkapkan bahwa keputusan ini merupakan langkah yang positif dalam pengembangan sepak bola Indonesia. Dengan naturalisasi pemain berbakat seperti Jay Idzes dan Nathan Tjoe-A-On, timnas Indonesia memiliki peluang lebih besar untuk meraih prestasi di tingkat internasional.
Menpora Dito juga menekankan pentingnya membangun timnas yang kuat dan solid. Ia berharap bahwa keputusan naturalisasi ini dapat menjadi motivasi bagi pemain sepak bola Indonesia lainnya untuk terus berusaha dan meningkatkan kemampuan mereka.
Keputusan naturalisasi ini juga mendapatkan dukungan dari berbagai pihak, termasuk Asosiasi Pemain Sepak Bola Indonesia (APSI). APSI menyambut baik langkah ini dan berharap bahwa pemain-pemain naturalisasi dapat memberikan kontribusi yang positif dalam perkembangan sepak bola Indonesia.
Selain itu, keputusan naturalisasi ini juga dapat membantu meningkatkan kualitas kompetisi sepak bola di Indonesia. Dengan adanya pemain naturalisasi yang memiliki pengalaman bermain di liga Eropa, diharapkan dapat memberikan pengaruh positif bagi perkembangan sepak bola Indonesia secara keseluruhan.
Meskipun demikian, Menpora Dito juga mengingatkan bahwa naturalisasi pemain harus dilakukan dengan tetap memperhatikan aspek-aspek yang relevan, seperti integritas dan komitmen pemain terhadap timnas Indonesia. Keputusan naturalisasi haruslah didasarkan pada pertimbangan yang matang dan memperhatikan kepentingan jangka panjang bagi perkembangan sepak bola Indonesia.
Menpora Dito berharap bahwa keputusan naturalisasi ini dapat menjadi langkah awal dalam membangun timnas Indonesia yang kuat dan kompetitif di tingkat internasional. Dengan adanya pemain-pemain naturalisasi yang berkualitas, diharapkan timnas Indonesia dapat bersaing dengan baik dan meraih prestasi yang gemilang di berbagai kompetisi sepak bola dunia.
Keputusan naturalisasi Jay Idzes dan Nathan Tjoe-A-On merupakan langkah yang positif dalam pengembangan sepak bola Indonesia. Diharapkan keputusan ini dapat memberikan dampak positif bagi perkembangan sepak bola Indonesia secara keseluruhan.
Jakarta: Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI) Dito Ariotedjo bersama PSSI yang diwakili Sekjen PSSI Yunus Nusi mengikuti rapat kerja dengan Komisi X DPR RI di Ruang Rapat Komisi X, DPR RI, Senayan, Jakarta, Senin (4/12).
Dalam rapat tersebut, Komisi X DPR RI menyetujui permohonan pertimbangan pemberian kewarganegaraan RI kepada dua pemain sepak bola asal Belanda yakni Jay Noah Idzes dan Nathan Noel Romejo Tjoe-A-On.
Nathan Tjoe-A-On saat ini bermain untuk Swansea City. Klub berjulukan The Swans itu saat ini berlaga di liga level kedua di Inggris. Sedangkan Jay Idzes kini bermain untuk klub kasta kedua Liga Italia alias Serie B yakni Venezia FC.
Menpora Dito menyampaikan apresiasi atas hasil keputusan Komisi X DPR RI yang telah menyetujui pemberian kewarganegaraan RI kepada dua pemain sepak bola asal Belanda tersebut yaitu Jay Noah Idzes dan Nathan Noel Romejo Tjoe-A-On.
“Kami sampaikan terima kasih dan apresiasi kepada pimpinan dan anggota Komisi X DPR RI yang menyetujui rekomendasi ini. Semoga ini bisa bermanfaat banyak untuk olahraga Indonesia khususnya sepak bola,” kata Menpora Dito.
Menurutnya, permintaan naturalisasi pemain keturunan yakni Jay Noah Idzes dan Nathan Noel Romejo Tjoe-A-On, merupakan pemain yang sudah terbiasa bermain di Negara Belanda dan Inggris.
“Mereka merupakan pemain dengan kemampuan menguasai bola dan memiliki permainan dengan insting yang baik. Hal ini menjadi alasan mengingat kemampuan teknik atlet tersebut dibutuhkan untuk melengkapi kemampuan pesepakbola lokal baik untuk kepentingan timnas sepak bola maupun kepentingan liga profesional,” ujarnya.
“Pemain sepak bola asal Belanda tersebut berkeinginan untuk menjadi Warga Negara Indonesia karena yang bersangkutan dibutuhkan untuk memperkuat timnas sepak bola Indonesia untuk di proyeksikan jangka panjang (di atas 5 tahun) untuk target peringkat 100 besar FIFA dan 10 besar Asia FIFA Matchday, serta dibutuhkan untuk pertandingan di SEA Games, Asian Games dan AFC Asian Cup,” tambahnya.
Wakil Ketua Komisi X DPR RI Hetifah Sjaifudian yang menjadi pimpinan rapat kerja menyampaikan kesimpulan setelah seluruh fraksi memberi pandangannya. Hetifah menyebut proses rekomendasi naturalisasi Jay Noah Idzes dan Nathan Noel Romejo Tjoe-A-On disetujui.
“Komisi X DPR RI memutuskan menyetujui rekomendasi kewarganegaraan RI atas nama Jay Noah Idzes dan Nathan Noel Romejo Tjoe-A-On, dengan catatan bahwa penetapan Kewarganegaraan RI ditetapkan oleh instansi yang berwenang berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku,” ucapnya.
“Komisi X DPR-RI mendorong Pemerintah dan PSSI, agar memperhatikan seluruh catatan dan rekomendasi yang disampaikan oleh pimpinan dananggota Komisi X DPR RI pada raker hari ini sebagai langkah untuk membangun prestasi olahraga, khususnya persepakbolaan nasional,” sambungnya.
Tonggak sejarah kelembagaan yang mengurusi pembangunan kepemudaan dan keolahragaan sebenarnya sudah ada sejak masa awal kemerdekaan Indonesia. Sebagaimana penelusuran tim tentang sejarah pengelolaan kegiatan olahraga dan pemuda oleh negara diketahui pada susunan Kabinet pertama yang dibentuk pada tanggal 19 Agustus 1945. Kabinet yang bersifat presidensial memiliki Kementerian Pengajaran yang dipimpin oleh Menteri Ki Hajar Dewantoro. Kegiatan olahraga dan pendidikan jasmani berada di bawah Menteri Pengajaran. Istilah pendidikan jasmani dipergunakan dalam lingkungan sekolah sedangkan istilah olahraga digunakan untuk kegiatan olahraga di masyarakat yang berupa cabang–cabang olahraga. Usia kabinet pertama yang kurang dari tiga bulan kemudian diganti dengan Kabinet II yang berbentuk parlementer di bawah kepemimpinan Perdana Menteri Sutan Sjahrir yang dilantik pada tanggal 14 November 1945.
Tangan Kanan Mengepal : Merupakan wujud Tekad, Semangat, Kokoh, Teguh, Kemauan kuat Pemuda untuk menjaga Negara Kesatuan Repubik Indonesia (NKRI) yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 serta Bhineka Tunggal Ika
Tiga pilar pada tangan mengepal : mempunyai makna ketiga peristiwa sejarah yaitu: Kebangkitan Nasional 1908, Sumpah Pemuda 1928 dan Kemerdekaan Indonesia 1945 yang Pelaku utamanya adalah Pemuda.
Warna Biru : mempunyai makna lambang/simbolik : Keliasan Pandangan dan Pikiran, Smart, Bergerak Maju, Inovatif dan Inspiratif, Kedewasaan, Kematangan, Penguasaan Ilmu Pengetahuan, dan Dinamis