Tim Kemenpora dan Atlet SKODI. Pengembangan olahraga adalah salah satu fokus utama Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) dalam mendukung prestasi atlet Indonesia. Salah satu langkah yang diambil adalah dengan melakukan training camp dan try out dengan tim Paralympic Seoul, Korea Selatan. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengalaman tanding atlet-atlet SKODI (Skema Kepelatihan Olahraga Difabel) dan mempersiapkan mereka menghadapi kompetisi internasional.
Training camp dan try out dengan tim Paralympic Seoul merupakan kesempatan langka bagi atlet-atlet SKODI untuk berlatih dan bertanding dengan atlet difabel yang telah berprestasi di tingkat internasional. Selain itu, kegiatan ini juga memberikan kesempatan bagi atlet-atlet SKODI untuk belajar dari pengalaman atlet Paralympic Seoul dalam menghadapi kompetisi yang ketat.
Training camp ini dilaksanakan di Seoul, Korea Selatan, yang merupakan salah satu pusat olahraga Paralympic terbaik di dunia. Selama training camp, atlet-atlet SKODI akan menjalani latihan intensif yang dipimpin oleh pelatih-pelatih berpengalaman dari tim Paralympic Seoul. Latihan ini akan meliputi berbagai aspek teknik, taktik, kebugaran, dan mental yang diperlukan untuk menghadapi kompetisi internasional.
Selain latihan, atlet-atlet SKODI juga akan mengikuti try out dengan tim Paralympic Seoul. Try out ini akan memberikan kesempatan bagi atlet-atlet SKODI untuk menguji kemampuan dan keterampilan mereka dalam pertandingan sebenarnya. Melalui try out ini, atlet-atlet SKODI akan dapat mengetahui sejauh mana kemampuan mereka dan mendapatkan umpan balik dari atlet Paralympic Seoul dan pelatihnya.
Partisipasi dalam training camp dan try out dengan tim Paralympic Seoul memberikan banyak manfaat bagi atlet-atlet SKODI. Pertama, mereka akan mendapatkan pengalaman berlatih dan bertanding dengan atlet-atlet difabel yang telah berprestasi di tingkat internasional. Hal ini akan memberikan inspirasi dan motivasi bagi atlet-atlet SKODI untuk terus berlatih dan meningkatkan prestasi mereka.
Kedua, atlet-atlet SKODI akan mendapatkan kesempatan untuk belajar dari pengalaman atlet Paralympic Seoul dalam menghadapi kompetisi yang ketat. Mereka akan dapat melihat teknik, taktik, dan strategi yang digunakan oleh atlet Paralympic Seoul dalam pertandingan. Hal ini akan membantu atlet-atlet SKODI untuk mengembangkan kemampuan dan keterampilan mereka dalam bertanding.
Ketiga, try out dengan tim Paralympic Seoul akan memberikan umpan balik yang berharga bagi atlet-atlet SKODI. Mereka akan mendapatkan evaluasi dari atlet Paralympic Seoul dan pelatihnya tentang kemampuan dan keterampilan mereka dalam pertandingan. Umpan balik ini akan membantu atlet-atlet SKODI untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan mereka sehingga dapat melakukan perbaikan dalam latihan dan persiapan kompetisi selanjutnya.
Partisipasi dalam training camp dan try out dengan tim Paralympic Seoul merupakan langkah yang sangat positif dalam meningkatkan pengalaman tanding atlet-atlet SKODI. Dengan pengalaman berlatih dan bertanding dengan atlet difabel berprestasi di tingkat internasional, atlet-atlet SKODI akan dapat meningkatkan kualitas dan prestasi mereka dalam kompetisi. Semoga kegiatan ini dapat memberikan manfaat yang besar bagi pengembangan olahraga difabel di Indonesia.
Seoul: Atlet Sekolah Khusus Olahraga Disabilitas (SKODI) dibawah Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Kemenpora RI) melakukan training camp dan try out dengan tim Paralympic Seoul, Korea Selatan, Selasa (12/12). Agenda ini diharapkan bisa meningkatkan prestasi dan memberikan pengalaman untuk atlet disabilitas SKODI.
Hal itu disampaikan Sekretaris Deputi Peningkatan Prestasi Olahraga Kemenpora Andi Susanto. Ia mengucapkan terima kasih atas sambutan tim NPC Seoul, Korea Selatan. “Semoga program latih tanding ini akan terus dapat dilanjutkan dan saling memberikan pengalaman dalam hal peningkatan prestasi khususnya di kancah Internasional,” katanya
“Selanjutnya saya harap akan ada terus perkembangan dalam kerja sama ini, dan,akan ada program-program pelatihan yang baru serta berkelanjutan,” kata Andi.
Pada training camp dan try out kali ini terdiri dari 22 atlet, 9 orang pelatih dan asisten pelatih dari empat cabang olahraga yaitu renang, atletik, tenis meja dan badminton serta official, pendamping dan tim pendukung seperti tenaga medis dan masseur.
Sementara Sekretaris Jenderal NPC Seoul, Korea Selatan, Lee Jang Ho mengucapkan selamat datang kepada atlet SKODI dan selamat berlatih tanding dengan tim NPC Seoul agar dapat mengembangan kemampuannya. “Selamat datang dan salam hangat dari NPC Seoul, Korea Selatan,” sambut Lee.
“Besok akan dimulai berlatih tanding antara tim atlet SKODI dengan tim atlet dari NPC Seoul agar bisa saling menunjukkan kemampuan dan mengambil manfaat dari latih tanding ini untuk persiapan dalam mengikuti kejuaraan-kejuaraan internasional lainnya,” tambah Lee.
Tonggak sejarah kelembagaan yang mengurusi pembangunan kepemudaan dan keolahragaan sebenarnya sudah ada sejak masa awal kemerdekaan Indonesia. Sebagaimana penelusuran tim tentang sejarah pengelolaan kegiatan olahraga dan pemuda oleh negara diketahui pada susunan Kabinet pertama yang dibentuk pada tanggal 19 Agustus 1945. Kabinet yang bersifat presidensial memiliki Kementerian Pengajaran yang dipimpin oleh Menteri Ki Hajar Dewantoro. Kegiatan olahraga dan pendidikan jasmani berada di bawah Menteri Pengajaran. Istilah pendidikan jasmani dipergunakan dalam lingkungan sekolah sedangkan istilah olahraga digunakan untuk kegiatan olahraga di masyarakat yang berupa cabang–cabang olahraga. Usia kabinet pertama yang kurang dari tiga bulan kemudian diganti dengan Kabinet II yang berbentuk parlementer di bawah kepemimpinan Perdana Menteri Sutan Sjahrir yang dilantik pada tanggal 14 November 1945.
Tangan Kanan Mengepal : Merupakan wujud Tekad, Semangat, Kokoh, Teguh, Kemauan kuat Pemuda untuk menjaga Negara Kesatuan Repubik Indonesia (NKRI) yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 serta Bhineka Tunggal Ika
Tiga pilar pada tangan mengepal : mempunyai makna ketiga peristiwa sejarah yaitu: Kebangkitan Nasional 1908, Sumpah Pemuda 1928 dan Kemerdekaan Indonesia 1945 yang Pelaku utamanya adalah Pemuda.
Warna Biru : mempunyai makna lambang/simbolik : Keliasan Pandangan dan Pikiran, Smart, Bergerak Maju, Inovatif dan Inspiratif, Kedewasaan, Kematangan, Penguasaan Ilmu Pengetahuan, dan Dinamis