Training Camp dan Try Out. Untuk meningkatkan pengalaman tanding dan memperkuat persiapan atlet paralayang Indonesia, Tim Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) bekerja sama dengan Asosiasi Paralayang Indonesia (SKODI) telah mengadakan training camp dan try out dengan Tim Paralympic Seoul.
Training camp dan try out ini diadakan dengan tujuan untuk memberikan kesempatan kepada atlet paralayang Indonesia untuk berlatih dan bertanding dengan atlet paralayang dari luar negeri yang memiliki pengalaman dan kemampuan yang lebih tinggi. Dengan berlatih dan bertanding dengan atlet Paralympic Seoul, diharapkan atlet paralayang Indonesia dapat memperoleh pengalaman berharga dan meningkatkan kualitas permainan mereka.
Training camp ini berlangsung selama dua minggu di Seoul, Korea Selatan. Selama periode tersebut, atlet paralayang Indonesia berkesempatan untuk berlatih bersama dengan atlet Paralympic Seoul dan belajar dari teknik dan strategi mereka. Selain itu, mereka juga diajak untuk mengikuti sesi latihan khusus yang dipimpin oleh pelatih paralayang berpengalaman.
Selain sesi latihan, para atlet juga memiliki kesempatan untuk bertanding dalam try out yang diadakan antara tim paralayang Indonesia dan tim Paralympic Seoul. Try out ini bertujuan untuk menguji kemampuan atlet paralayang Indonesia dalam bertanding dan memberikan pengalaman bermain melawan atlet yang memiliki tingkat keahlian yang lebih tinggi.
Partisipasi dalam training camp dan try out ini dianggap sangat penting bagi perkembangan atlet paralayang Indonesia. Dengan berlatih dan bertanding melawan atlet yang memiliki tingkat keahlian yang lebih tinggi, diharapkan atlet paralayang Indonesia dapat belajar dari pengalaman tersebut dan meningkatkan kualitas permainan mereka.
Selain itu, kegiatan ini juga memberikan kesempatan bagi atlet paralayang Indonesia untuk memperluas jaringan dan menjalin hubungan dengan atlet paralayang dari luar negeri. Melalui interaksi dan pertukaran pengalaman dengan atlet Paralympic Seoul, diharapkan atlet paralayang Indonesia dapat mengembangkan kemampuan sosial dan profesional mereka.
Tim Kemenpora dan SKODI berharap bahwa melalui kegiatan ini, atlet paralayang Indonesia dapat memperoleh pengalaman berharga dan meningkatkan kualitas permainan mereka. Selain itu, mereka juga berharap bahwa kegiatan ini dapat memotivasi atlet paralayang Indonesia untuk terus berlatih dan mengembangkan kemampuan mereka dalam bidang paralayang.
Training camp dan try out dengan Tim Paralympic Seoul merupakan salah satu langkah yang diambil oleh Tim Kemenpora dan SKODI dalam rangka meningkatkan prestasi atlet paralayang Indonesia. Dengan memberikan kesempatan kepada atlet untuk berlatih dan bertanding dengan atlet yang memiliki tingkat keahlian yang lebih tinggi, diharapkan atlet paralayang Indonesia dapat terus berkembang dan meraih prestasi yang gemilang di kancah internasional.
Ke depannya, Tim Kemenpora dan SKODI berencana untuk terus mengadakan kegiatan serupa dengan tim paralayang dari negara lain untuk terus meningkatkan pengalaman tanding atlet paralayang Indonesia. Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan paralayang Indonesia dapat semakin dikenal dan dihormati di tingkat internasional.
Seoul: Atlet Sekolah Khusus Olahraga Disabilitas (SKODI) dibawah Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Kemenpora RI) melakukan training camp dan try out dengan tim Paralympic Seoul, Korea Selatan, Selasa (12/12). Agenda ini diharapkan bisa meningkatkan prestasi dan memberikan pengalaman untuk atlet disabilitas SKODI.
Hal itu disampaikan Sekretaris Deputi Peningkatan Prestasi Olahraga Kemenpora Andi Susanto. Ia mengucapkan terima kasih atas sambutan tim NPC Seoul, Korea Selatan. “Semoga program latih tanding ini akan terus dapat dilanjutkan dan saling memberikan pengalaman dalam hal peningkatan prestasi khususnya di kancah Internasional,” katanya
“Selanjutnya saya harap akan ada terus perkembangan dalam kerja sama ini, dan,akan ada program-program pelatihan yang baru serta berkelanjutan,” kata Andi.
Pada training camp dan try out kali ini terdiri dari 22 atlet, 9 orang pelatih dan asisten pelatih dari empat cabang olahraga yaitu renang, atletik, tenis meja dan badminton serta official, pendamping dan tim pendukung seperti tenaga medis dan masseur.
Sementara Sekretaris Jenderal NPC Seoul, Korea Selatan, Lee Jang Ho mengucapkan selamat datang kepada atlet SKODI dan selamat berlatih tanding dengan tim NPC Seoul agar dapat mengembangan kemampuannya. “Selamat datang dan salam hangat dari NPC Seoul, Korea Selatan,” sambut Lee.
“Besok akan dimulai berlatih tanding antara tim atlet SKODI dengan tim atlet dari NPC Seoul agar bisa saling menunjukkan kemampuan dan mengambil manfaat dari latih tanding ini untuk persiapan dalam mengikuti kejuaraan-kejuaraan internasional lainnya,” tambah Lee.
Tonggak sejarah kelembagaan yang mengurusi pembangunan kepemudaan dan keolahragaan sebenarnya sudah ada sejak masa awal kemerdekaan Indonesia. Sebagaimana penelusuran tim tentang sejarah pengelolaan kegiatan olahraga dan pemuda oleh negara diketahui pada susunan Kabinet pertama yang dibentuk pada tanggal 19 Agustus 1945. Kabinet yang bersifat presidensial memiliki Kementerian Pengajaran yang dipimpin oleh Menteri Ki Hajar Dewantoro. Kegiatan olahraga dan pendidikan jasmani berada di bawah Menteri Pengajaran. Istilah pendidikan jasmani dipergunakan dalam lingkungan sekolah sedangkan istilah olahraga digunakan untuk kegiatan olahraga di masyarakat yang berupa cabang–cabang olahraga. Usia kabinet pertama yang kurang dari tiga bulan kemudian diganti dengan Kabinet II yang berbentuk parlementer di bawah kepemimpinan Perdana Menteri Sutan Sjahrir yang dilantik pada tanggal 14 November 1945.
Tangan Kanan Mengepal : Merupakan wujud Tekad, Semangat, Kokoh, Teguh, Kemauan kuat Pemuda untuk menjaga Negara Kesatuan Repubik Indonesia (NKRI) yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 serta Bhineka Tunggal Ika
Tiga pilar pada tangan mengepal : mempunyai makna ketiga peristiwa sejarah yaitu: Kebangkitan Nasional 1908, Sumpah Pemuda 1928 dan Kemerdekaan Indonesia 1945 yang Pelaku utamanya adalah Pemuda.
Warna Biru : mempunyai makna lambang/simbolik : Keliasan Pandangan dan Pikiran, Smart, Bergerak Maju, Inovatif dan Inspiratif, Kedewasaan, Kematangan, Penguasaan Ilmu Pengetahuan, dan Dinamis